SMP N 1 Sedan

SMP N 1 Sedan
Welcome to Alumni SMP N 1 Sedan ! Let's get science with us!

Minggu, Mei 29, 2011

Yuk, Prediksi Kesehatan dari Warna Urine


TRIBUNNEWS.COM - Ternyata warna urine kita bisa dijadikan alat memprediksi kondisi kesehatan kita pada saat itu, ini juga bisa dijadikan acuan bagaimana tindakan yang harus kita ambil setelahnya.
Kenali warna urine ini dan prediksi kesehatannya :
Kuning
"Urine sehat itu berwarna kuning pucat atau kuning gelap", kata konsultan ahli urologi Tim Terry. Hal ini tergantung pada tingkat hidrasi, sehingga jika urine Anda tetap berada di koridor warna kuning, Anda bisa bernapas lega.
Hijau
"Beberapa obat antiseptik dan anestesi memberikan warna semburat hijau pada urine," kata Terry. Ini karena biru metilen, pewarna yang kadang-kadang perlu diperjuangkan ginjal kita. Namun bila urine Anda berwarna hijau tidak usah terlalu khawatir.
Orange
"Ini adalah tanda disfungsi hati," jelas Terry. Jika urine Anda berwarna seperti ini biasanya dibarengi dengan tinja yang berwarna putih, bisa jadi ini karena ikterus obstruktif. Jadi segera ambil tindakan bila urine Anda berwarna orange.
Cokelat
Urine cokelat menampakkan ada masalah ginjal. "Ini bisa menjadi tanda penyakit ginjal yang serius, bahkan fistula," kata Terry. Keadaan ini biasanya karena ada kebocoran usus ke kandung kemih Anda. Segera lari ke dokter Anda untuk kasus ini.
Merah
Ini benar-benar buruk. Merah berarti ada darah dalam urine Anda, dapat mengartikan pendarahan atau kanker. "Pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun hipotesis pertama adalah kanker kandung kemih," kata Terry. Segera hubungi dokter dan lakukan deteksi dengan cepat.

Minggu, Mei 22, 2011

Waspada.. Orang Kurang Berpendidikan itu Cepat Tua Lho

RepublikaRepublika – Jum, 20 Mei 2011
Konten Terkait



REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Orang yang kurang berpendidikan itu cenderung menua lebih cepat. Demikian menurut sebuah penelitian di Inggris yang mencakup 400 wanita dan pria.

Bukti DNA memperlihatkan sel penuaan lebih sempurna di orang dewasa yang tidak punya kualifikasi pendidikan dibandingkan dengan mereka yang punya gelar sarjana. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal kesehatan Brain, Behaviour and Immunity.

Para peneliti berpikir pendidikan akan membuat orang hidup lebih sehat. Yayasan Jantung Inggris mengatakan penelitian yang dilakukan di London ini memperkuat perlunya usaha untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial. Hubungan antara kesehatan dan status ekonomi sosial itu muncul dengan jelas lewat hasil penelitian ini.

Mereka yang miskin itu cenderung merokok, kurang berolahraga dan kurang punya akses untuk mendapatkan jaminan kesehatan dibanding mereka yang kaya. Selain itu, latar belakang pendidikan cenderung menjadi faktor penentu yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mereka dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan membantu orang mengambil keputusan yang lebih bagus terkait kondisi kesehatan mereka.

Andrew Steptoe, profesor dari University College London yang menggusung penelitian ini, mengatakan bahwa pendidikan adalah pertanda status sosial yang orang dapatkan dalam awal hidupnya. ''Penelitian kami menunjukan kondisi status sosial yang rendah itu mempercepat tumbuhnya sel penuaan,'' katanya.

Tim peneliti Professor Stetoe mengambil sampel darah dari lebih 400 orang dewasa berumur antara 53 dan 75 tahun.

Jumat, Mei 20, 2011

Matematika - Logika

LOGIKA MATEMATIKA

A. Konjungsi
Tanda : “ ^ “, dibaca “dan”.
Tabel Kebenaran
p q p ^ q
B B B
B S S
S B S
S S S
Sifat-sifat :
1. Asosiatif
a ^ (b ^ c) ≡ (a ^ b) ^ c
2. Distribusi
a v (b ^ c) ≡ (a v b) ^ (a v c)
a ^ (b v c) ≡ (a ^ b) v (a ^ c)
3. Komutatif
a ^ b ≡ b ^ c
4. Idempoten
a ^ a ≡ a
Negasi ( ~ ):
~ (a ^ b) ≡ ~p v ~q
B. Disjungsi
Tanda “ v “, dibaca “ atau “.
Tabel Kebenaran :
p q p v q
B B B
B S B
S B B
S S S
Sifat – sifat :
1. Asosiatif
a ^ (b ^ c) ≡ (a ^ b) ^ c
2. Distribusi
(sama dengan sifat distribusi konjungsi)
3. Komulatif
a v b ≡ b v c
4. Idempoten
a v a ≡ a
Negasi :
~ (p v q) ≡ ~p ^ ~q
C. Implikasi
Tanda “ → “, dibaca “ jika. . .maka. . .”
Tabel Kebenaran :
p q p → q
B B B
B S S
S B B
S S B

Negasi :
~(p → q) ≡ ~ p v q ≡ p ^ ~q
D. Biimplikasi
Tandanya : “ ↔ “, dibaca “ jika dan hanya jika”.
Tabel Kebenaran :
p q p ↔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
Negasi :
~(p ↔ q) ≡ (p ^ ~q) v (q ^ ~p)

Catatan :
a. Tautologi : kalimat majemuk yang semua hasilnya “ BENAR “.
b. Kontradiksi : kalimat majemuk yang semua hasilnya “ SALAH ”.

Convers, Invers, dan Kontrapositif
p → q
Invers : ~p → ~ q
Convers : q → p
Kontrapositif : ~q → ~p

Quantor Statements
A. Universal Quantor (A)
- All
- Every
- Each
General Form : Ax э p (x)
: universal quantor
Э : such that
P(x) : statement
Negation from universal quantor : Ǝx э~ ( p(x) )
Notes : “If there is only one that not satisfy, so it is FALSE”.
B. Existential Quantor ( Ǝ )
- Some
- Several
- There are
- There is
- At least one
General Form : Ǝx э p(x)
Ǝ : existential quantor
Negation from existential quantor : Ax э ~ ( p(x) )
Notes : “if there’s only one that satisfy, so it is TRUE”.
Drawing Conclusion
(Penarikan Kesimpulan)
1. Modus Ponnens
p₁ : p → q
p₂ : p
.: q
Pembuktian : ( (p → q) ^ p ) → q
2. Modus Tollens
p₁ : p → q
p₂ : ~q
.: ~p
Pembuktian : ( (p → q) ^ ~q ) → ~p
3. Silogisme
p₁ : p → q
p₂ : q → r
.: p → r
Pembuktian : ( (p → q) ^ (q → r) ) → (p → r)

Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional


Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun oleh Negara Belanda. Kebangkitan Nasional ditandai dengan 2 peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli. Pada tahun 1912 partai politik pertama Indische Partij berdiri. Ditahun 1912 itu juga berdiri Sarekat Dagang Islam (Solo) yang didirikan oleh Haji Samanhudi mendirikan, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta serta Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang Jawa Timur.

Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaannya di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo serta Suwardi Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi “karena boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Namun Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.

Tokoh-tokoh sejarah kebangkitan nasional, antara lain: Gunawan, Sutomo, dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Douwes Dekker, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dan lain-lain. Tanggal 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Sejarah Singkat Boedi Oetomo

Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah. Hal ini adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk “membodohi” dan “membodohkan” bangsa jajahannya.

Politik ini jelas terlihat pada gambaran berikut:

1. Pengajaran sangat kurang, bahkan setelah menjajah selama 250 tahun tepatnya pada 1850 Belanda mulai memberikan anggaran untuk anak-anak Indonesia, itupun sangat kecil.
2. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan pengajaran tersebut hanya ditujukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk keperluan perusahaan saja.


Keadaan yang sangat buruk ini membuat dr. Wahidin Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah, menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.

Berdirinya Boedi Oetomo

Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.

Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.

“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.

Kongres Pertama Boedi Oetomo (3 Oktober – 5 Oktober 1908)

Kongres ini diadakan di Kweekschool atau Sekolah Guru Atas Yogyakarta (Sekarang SMA 11 Yogyakarta) dengan pembicara:

1. R. Soetomo (STOVIA Weltevreden)
2. R. Saroso (Kweekschool Yogyakarta)
3. R. Kamargo (Hoofd der School Magelang)
4. Dr. MM. Mangoenhoesodo (Surakarta)
5. M. Goenawan Mangoenkoesoemo

Setelah berlangsung selama tiga hari, kongres yang dipimpin oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo mengesahkan Anggaran Dasar Boedi Oetomo yang pada pokoknya menetapkan tujuan perhimpunan sebagai berikut:

Kemajuan yang selaras (harmonis) buat negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, kebudayaan (kesenian dan ilmu pengetahuan).

Beberapa prestasi yang diraih oleh Boedi Oetomo diantaranya: penerbitan majalah “Guru Desa”, perubahan pelajaraan Bahasa Belanda di Sekolah Dasar yang semula hanya diajarkan di kelas tiga ke atas berubah menjadi mulai kelas satu, serta mendirikan surat kabar resmi Boedi Oetomo berbahasa Belanda, Melayu, dan Jawa.

Boedi Oetomo telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji-panji kesadaran, menggugah semangat persatuan, adalah suatu kenyataan yang tidak boleh dikesampingkan.

Kamis, Mei 19, 2011

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak guru. . .itulah sepenggal kalimat dari lagu Hymne Guru. Iya, Guru memang pantas kita puji. Tnpa beliau kita tidak akan bisa seperti ini.
Dan merekalah pelita dalam kegelapan dan laksana embun penyejuk dalam kehausan. Merekalah pahlawan bangsa tanpa tanda jasa . .:)
Oke,, itulah sedikit gambaran mengenai seorang guru.
Di paling kiri disitu ada Bu Pur (guru yang sangat baik :)),Mrs. Sofy (guru yang baik hati pula, dan sangat sayang kepada siswa-siswinya), Bu Whina (guru yang murah senyum da dikenal tak pernah bisa marah. . .hehe,,), Ms. Ocha (guru b.Inggris kita kelas VII), Bu Diyah (eiittss. . . sekarang udah punya putri lho??:)slmat ya bu??:), kemudian Pak Peno (guru yang lemah lembut, tapi sangat tegas :)>, Mr. Seno (ke depan aja pak. . .?? biar kelihatan. . :)>, terus pak Teguh (waaah. . . senengnya. . bisa kefoto. . :D.), dan terakhir pak Wid (he is Librarian:)>.
wajah beliau-beliau pada seneng semua. . .maklum lah . . itu lgi di Malang. . . mau liburan gitu deh. . .:).
Thanks Sir. . .Thanks Mom. .. You're the Best. . .!!!

Galaxy Cs



Waah. . lgi pada ngapain iya tu?? kalau ndak salah habis manggung di acara pelepasan kelas IX angkatan kita. . hmmmm. . .jdi pngen kmbali ke masa-masa itu lagi deh. . .:) sangat mengharukan. . . tpi,, sayangnya haruz ternodai dengan keempat teman kita yang tidak lulus. . . mga mereka bisa bangkit dan jadi orang sukses bersama kita semua. . .amiiiiin. . . :)

So Happy :)


Rame-rame ke Panohan Minggu, 6 Maret 2011, setelah dari rumahnya Bu Har. . .:).
Sewaktu mau ke rumahnya Bu har, pas di perjalanan, malah ketemu bu Har mau ke pasar. akhirnya kita disuruh nunggu di rumah. kita nungguuuu lamaaaaa bnged. . . (biassaaa. ..wong wedok blonjo.ne akeh?? hahaa.. .:D). sambil kita nunggu bu Har pulang, kita malah maen kelereng (maen wok-wok'an brow. . ?? hahaa. . :D) seru bnged. . .!!! trz tidak lama kemudian bu har pun datang. kita dipersilahkan masuk. karena habis dari pasar, Bu Har bawa jajan banyak. . .:) mkciiih ya Bu Har. . ?? jngan kapok ngasih jajan ke kita. . .:)
We Love you Mom. . .:)

Soal - soal Matematika SMA

Situs Resmi Gerakan Pramuka Indonesia

D I A M


ORANG bijak berkata: "Kebenaran itu bukan untuk dipelajari, melainkan
ditemukan." Pertanyaannya adalah: "Di mana mencarinya?" Jawabnya: "Di dalam
diam!" Sebab, di dalam diam itu kita bisa berbicara dengan hati. Hati itu
merupakan teleskop dari jiwa, sedangkan mata merupakan teleskop dari hati.

Contoh. Kita sering mempertunjukkan kekerdilan diri karena tidak mau diam. Mulut
nyerocos, tahu-tahu tidak nyambung antara keinginan hati dan paparan mulut.
Berbuih-buih sudah mulut berkoar, akhirnya kebohongannya terkuak dan sulit
ditambal.

Padahal, asal tahu saja, diam adalah perisai orang bodoh dan pelindung bagi
orang bijak. Orang bodoh tak perlu membuktikan kebodohannya bila ia diam, dan
orang bijak tak akan melemparkan mutiara ke depan babi bila ia tahu nilai diam.
Dengan diam --sembari belajar sabar-- sebuah soal yang pelik bisa terpecahkan.

Anda pernah dengar kisah Nasrudin mencari jarum di halaman rumahnya? Berjam-jam
dia mencari jarum yang hilang itu hingga membuat seluruh tetangganya tergerak.
Ramai-ramai mereka ikut sibuk membantu Nasrudin, tapi jarum yang dicari tidak
ditemukan. Seperti lenyap tertelan bumi.

Namun, ada seorang yang diam, yang hanya memperhatikan polah tingkah mereka.
Lama-lama orang ini mendekati Nasrudin dan bertanya: "Anda mencari apa?" Jarum
yang hilang. "Di mana jarum itu terjatuh?" Nasrudin menjawab: "Di dalam rumah."
Lho, kok, dicari di halaman rumah? "Ya, di dalam rumah gelap, tapi di halaman
ini terang."

Logika Nasrudin memang sering terbolak-balik. Namun, dari cerita ini bisa
ditarik garis apa saja. Misalnya, bahwa sebenarnya kehidupan itu intinya ada di
hati. Jika "hati itu gelap", sulit menemukan kebenaran. Jadi, butuh "cahaya"
Ilahi. Sebenarnya pula, tiada sesuatu kehidupan yang tanpa makna. Hanya karena
tak memahaminya, maka kita berada dalam kegelapan.
Sebenarnya, setiap gerak, isyarat, bentuk, suara, perkataan, ekspresi, suasana,
semuanya menjadi ekspresi sifat dan karakter seseorang. Tanpa harus berbicara,
mata seseorang sudah bisa terlihat, adakah dia ridha atau tidak, mau atau
enggan, menolak atau menyetujui, cinta atau benci, bohong atau jujur. Bahkan,
kearifan dan kebodohan semua menjelma melalui mata.

Melalui mata pula akan ketahuan bahwa persahabatan itu sebatas kepentingan
profesional, penuh pamrih atau setengah tulus. Tak bisa dimungkiri bahwa tiada
hidup yang tanpa pamrih, baik kepada orangtua, anak, istri, mertua, maupun
tetangga. Yang membedakan cuma kadar kepamrihannya.
Kita sering tak peduli pada tawa dan tangis orang lain. Banyak orang kaya dan
punya kedudukan, tapi acap dipenuhi kekecewaan. Ia sering sedih tanpa tahu
penyebabnya. Ia merindukan kebahagiaan. Pepatah Hindu mengatakan: "Makin kita
mengejar kebahagiaan, makin tak bahagia keadaan yang kita temukan."

Itu karena kita kurang merenung, dan "diam". Hati kita tak lagi peka mendengar
"suara" orang lain. Bila kita tak mampu memahami masalah sendiri dengan dalam,
bagaimana bisa memahami orang lain? Maka, yang muncul kemudian adalah
menyalahkan, menyikut, mempermalukan, membodohi, dan menipu orang lain. Kita
jadi licik. Ini sebuah soal yang terasa makin jamak di negeri ini.

"Oleh karena itu, yang penting bagimu, kerjakanlah apa-apa yang baik bagimu dan
bukan yang baik menurut mereka, sembari kau serahkan jiwa ragamu kepada Tuhan,"
tulis Jatiswara Kawedar. Dan, Anda pernah mendengar bahwa, "Manusia itu
sesungguhnya adalah gurunya sendiri; di dalam dirinya sendiri terdapat rahasia
keberadaannya."